Rabu, 13 Juli 2011

FORMAT
LAPORAN PENDAHULUAN


KASUS GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH

A. DEFINISI
• Pengertian
Harga diri adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. ( Keliat B.A , 1992 )
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri atau cita – cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana Keliat, 1998)

• Tanda dan gejala
a. Perasaan negatif terhadap diri sendiri
b. Hilang kepercayaan diri
c. Merasa gagal mencapai keingginan
d. Menyatakan diri tidak berharga, tidak berguna dan tidak mampu
e. Mengeluh tidak mampu melakukan peran dan fungsi sebagai mana mestinya
f. Menarik diri dari kehidupan sosial
g. Banyak diam dan sulit berkomunikasi
( Keliat B.A , 1992 )

• Penyebab
Koping individu tidak efektif
Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak efektif, koping merupakan respon pertahanan individu terhadap suatu masalah. Jika koping itu tidak efektif maka individu tidak bisa mencapai harga dirinya dalam mencapai suatu perilaku.( Keliat B.A , 1992 )

B. RENTANG RESPON
Menarik diri
Mekanisme terjadinya masalah :
Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap dirinya, individu dengan harga diri rendah akan merasa tidak mampu , tidak berdaya, pesimis dapat menghadapi kehidupan, dan tidak percaya pada diri sendiri. Untuk menutup rasa tidak mampu individu akan banyak diam, menyendiri, tidak berkomunikasi dan menarik diri dari kehidupan sosial.( Keliat B.A , 1992 )

C. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor yang mempengaruhi HDR adalah penolakan orang tua, harapan orang tua yang tidak realistic. Tergantung pada orang tua dan ideal diri yang tidak realistic. Misalnya ; orang tua tidak percaya pada anak, tekanan dari teman, dan kultur sosial yang berubah . (Budi Ana Keliat, 1998)

D. FAKTOR PRESIPITASI
• Ketegangan peran
• Stress yang berhubungan dengan frustasi yang dialami dalam peran atau posisi
• Konflik peran
• Ketidaksesuaian peran dengan apa yang diinginkan
• Peran yang tidak jelas
• Kurangnya pengetahuan individu tentang peran
• Peran yang berlebihan
• Menampilkan seperangkat peran yang konpleks
• Perkembangn transisi
• Perubahan norma dengan nilai yang taksesuai dengan diri
• Situasi transisi peran
• Bertambah/ berkurangnya orang penting dalam kehidupan individu
• Transisi peran sehat-sakit
• Kehilangan bagian tubuh, prubahan ukuran, fungsi, penampilan,
• prosedur pengobatan dan perawatan. . (Budi Ana Keliat, 1998)

E. MEKANISME KOPING
Koping individu tidak efektif
Gangguan isolasi sosial : menarik diri
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
( Keliat B.A , 1992 )






F. DATA FOCUS PENGKAJIAN
1. Isolasi sosial : menarik diri
Data yang perlu dikaji
a. Lebih banyak diam
b. Lebih suka menyendiri/ hubungan interpersonal kurang
c. Personal hygiene kurang
d. Merasa tidak nyaman diantara orang
e. Tidak cukupnya ketrampilan sosial
f. Berkurangnya frekwensi, jumlah dan spontanitas dalam berkomunikasi
2. Gangguan konsep diri harga diri rendah
Data yang perlu dikaji
a. Perasaan rendah diri
b. Pikiran mengarah
c. Mengkritik diri sendiri
d. Kurang terlibat dalam hubungan sosial
e. Meremehkan kekuatan/ kemampuan diri
f. Menyalahkan diri sendiri
g. Perasaan putus asa dan tidak berdaya.
( Keliat B.A , 1992 )

























FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)


Hari : Jum’at Nama klien : Tn A
Tanggal : 14 oktober 2010 No. RM : 103256
Jam : 15.30 WIB Nama perawat : Asep Ence S

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien : Sering menyendiri
DS : Klien lebih seneng menyendiri
DO : - Banyak diem
- Sulit berkomunikasi sama teman-temannya
- Pandangan mata kosong
2. Diagnosa keperawatan :
Gangguan isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

3. Tujuan Keperawatan:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.

4. Tindakan Keperawatan :
a. Bina hubungan saling percaya
1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2) Perkenalkan diri dengan sopan
3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
4) Jelaskan tujuan pertemuan
5) Jujur dan menepati janji
6) Tunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya
7) Beri peerhatian pada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
1) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2) Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif
3) Utamakan memberikan pujian yang realistis





B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Fase Orientasi

a. Salam terapeutik :
“ Assalamualaikum, selamat pagi bapak! Bagaimana keadaan bapak pagi ini ? “

b. Perkenalan :
“Perkenalkan bapak nama saya Asep Ence Suparmo, saya biasa dipanggil Asep, nama bapak siapa ? dan panggilan apa yang bapak sukai ?
“Baiklah bapak, di sini saya akan menemani bapak, saya akan duduk di samping bapak, jika bapak akan mengatakan sesuatu saya siap mendengarkan."

c. Membuka pembicaraan dengan topik yang umum :
“ Bapak, gimana tidurnya tadi malam? Nyenyak apa gelisah? “
d. Evaluasi/validasi
"Bagaimana perasaan bapak hari ini, saya ingin sekali ingin membantu menyelesaikan masalah bapak dan saya harap bapak mau bekerja sama dengan saya, kalau boleh saya tahu apa yang terjaadi di rumah sehingga bapak sampai dibawa kemari ?"
e. Kontrak
"Bapak bagaimana kalau hari ini kita bincang-bincang tentang kemampuan yang bapak miliki, di mana kita ngobrol bapak ? berapa lama ?
Baiklah bagaimana kalau kita nanti ngobrol di taman selama + 15 menit.

f. Topik : Gangguan harga diri rendah
g. Waktu : 15 menit
h. Tempat :Di Taman




2. Fase Kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)
a. "Nah, coba bapak cari kemampuan yang bisa bapak lakukan selama sebelum sakit. Baik, apalagi bapak ?"
b. "Bagus sekali ternyata bapak memiliki kemampuan yang banyak sekali."



3. Fase terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Evaluasi klien (subjektif)
1) "Apa yang bapak rasakan setelah kita bincang-bincang selama 15 menit tadi ?"
2) "Bisa bapak ulangi lagi apa yang telah kita bicarakan tadi ?"

b. Evaluasi perawat (obektif setelah reinforcement):
Klien bisa diajak berkomunikasi
c. Rencana tindak lanjut
1) Berkomunikasi lebih lama
2) Menggali semua masalah klien

d. Kontrak yang akan datang (topic,waktu,tempat) :
• Topik : Gangguan Harga Diri Rendah
• Waktu : 15 menit
• Tempat : Di Taman atau di halaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar